
WATES, JOGNEWS.COM -- Drs H A Hafidh Asram MM, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Persatuan Haji Indonesia (IPHI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menandaskan IPHI tidak hanya mengurusi calon haji saja. Tetapi IPHI juga memfokuskan diri pada peningkatan kesejahteraan haji dan umat untuk mewujudkan slogan 'Haji Mabrur Sepanjang Hayat.'
Hafidh Asram mengemukakan hal tersebut pada silaturahmi Pengurus Wilayah IPHI DIY ke IPHI Kabupaten Kulonprogo di Aula Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (6/10/2020). Dalam silaturahmi, Hafidh Asram didampingi Sekretaris Drs H Parwoto MM, Drs H Muhammad (Wakil Ketua I), Ir H Rochmad Edi Cahyono MSi (Wakil Ketua II), H Susilo SE (Bendahara), Drs H Andy Mulyawan (Wakil Bendahara I), Hj Sulasmi MA (Bendahara II) dan Drs H Heri Purwata (Biro Publikasi). Mereka diterima Ketua IPHI Kulonprogo, Drs H R Agus Santoso MA dan didampingi pengurus lainnya.
Dijelaskan Hafidh, kehadiran Pengurus Wilayah IPHI DIY untuk silaturahim dan memperkenalkan pengurus periode 2020-2025 yang baru saja dilantik. Silaturahmi ini diharapkan dapat merekatkan hubungan antara Pengurus Wilayah IPHI DIY dan IPHI Kulonprogo. Sehingga IPHI DIY akan mendapat masukan dalam menyusun program kerja di masa mendatang.
Menurut Hafidh Asram, IPHI Kulonprogo memiliki potensi ekonomi besar. Karena itu, ia mengharapkan agar potensi ini diupayakan secara optimal agar dapat memberikan kesejahteraan bagi haji-haji serta masyarakat luas. Salah satu potensinya, Kulonprogo yang memiliki Bandar Udara bertaraf internasional (Yogyakarta International Airport/YIA) bakal menjadi embarkasi atau pemberangkatan haji di masa depan.
“IPHI harus dapat menangkap peluang jika Kulonprogo menjadi embarkasi haji. Saya memprediksikan, embarkasi Kulonprogo tidak hanya melayani jamaah dari DIY saja. Tetapi akan melayani warga Jawa Tengah Selatan bagian barat. Bandaranya lebih representatif,” kata Hafidh Asram.
Sedangkan untuk pengembangan ekonomi lainnya Yogyakarta memiliki potensi di tiga bidang yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Bidang pendidikan, Yogyakarta memiliki sekitar 106 perguruan tinggi. Bahkan beberapa di antaranya sudah memiliki kampus wilayah Kabupaten Kulonprogo.
Bidang ekonomi, menurut Hafidh, Yogyakarta sangat disenangi. Hal ini terlihat dari kepadatan penumpang pesawat terbang saat masih di Adi Sutjipto jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan Bandara di Jawa Tengah. “Saat pandemi Covid-19 pun, masih ada wisatawan yang datang ke Yogyakarta,” kata Hafidh.
Bidang kesehatan, kata Hafidh, Yogyakarta mempunyai banyak rumah sakit. Bahkan Jogja International Hospital (JIH) telah mengembangkan wisata kesehatan. Artinya, bila ada anggota keluarga yang berobat di JIH, saat pengobatan anggota keluarga lain bisa berwisata di Yogyakarta.
Sementara Agus Santoso mengatakan IPHI Kulonprogo dan IPHI beberapa kapanewon sudah memiliki tanah wakah serta bangunan. Sehingga aset IPHI ini dapat dioptimalkan untuk menjalankan bisnis untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitarnya.
Untuk menyusun program IPHI Kulonprogo, kata Agus Santoso, sudah direncanakan musyawarah daerah (Musda). “Insyaallah IPHI Kulonprogo akan menyelenggarakan Musda awal Desember 2020,” kata Agus.